Assallamualaikum WR.WB
kali ini saya akan mencoba membahas
tentang revitalasisasi jiwa kepahlawanan diera reformasi
baik langsung saja mari kita muali
pembahasannya:
REVITALISASI JIWA KEPAHLAWANAN DIERA
REFORMASI
Revitalisasi merupakan suatu
cara ataupun suatu proses dan perbuatan untuk menghidupkan kembali sesuatu hal
yang sebelumnya sudah ada, dan menhidupkannya kembali sehingga suatu kegiatan
dan berbagai program bisa hidup kembali dan berjalan dengan sebagaimana
mestinya.
Pada tanggal 10 nepember silam
kita tahu bagaimana kuatnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang berhasil
memukul mundur para penjajah di tanah air Indonesia. Mungkin kita tahu
bagaimana gigihnya perjuangan para pahlawan dalam mengusir para penjajah,
sementara para penjajah yang berjumlah sangat banyak dan dan dibekali dengan
persenjataan yang lengkap serta sangat canggih, tidak sebanding dengan rakyat Indonesia
yang berusaha mempertahankan tanah airnya yang hanya berbekalkan bamboo runcing
dan dengan berbekalkan rasa persatuan yang ingin meraih kemerdekaan.
Sungguh luar biasa perjuangan
para pahlawan kita untuk membela dan memerdekakan Negara Indonesia, para
pahlwanan dulu rela berkorban jiwa dan raga mereka demi bangsa yang mereka
cintai. Bahkan mereka rela mengorbankan nyawa mereka sendiri demi terwujudnya
bangsa yang bebas dari penindasan dan penjajahan dibumi pertiwi ini. Namun
diera reformasi sekarang ini siring dengan berkembangnya zaman dari tahun
ketahun dan semakin canggihnya tekhnologi yang berkembang dalam masyarakat Indonesia
, lama kelamaan jiwa-jiwa yang memiliki sifat kepahlawanan semakin berkurang
dan berkurang terus menerus. Jiwa nasionalisme
dan patriotisme dari tahun ketahun semakin menghilang dari dalam diri
masyarakat Indonesia bahkan tidak ada lagi rasa nasionalisme dan patriotism dari
dalam diri masyarkat Indonesia sendiri.
Peringatan 10 nepember atau
yang biasa dikenal dengan hari pahlawan seharusnya dapat dijadikan sebagai
momentum untuk dapat menumbuhkan kembali jiwa kepahlawanan dalam diri
masyarakat indoensia, karena apa? Karena kita harus selalu mengingat
bahwasannya tanpa perjuangan dari para pahlawan terdahulu bangsa Indonesia tidak
akan mungkin ada seperti sekarang yang kita rasakan ini.kita tidak boleh
melupakan bahwa para pahlawan dulu rela mati demi demi mewujudkan cita-cita
bangsa yaitu merdeka dari para penjajah. Ingat!!!! TANPA PERJUANGAN PARA
PAHLAWAN DAHULU KITA TIDAK AKAN MUNGKIN BISA MERDEKA SEPERTI SEKARANG!!!!.
Sayangnya, pada usia
kemerdekaan Indonesia yang telah memasuki usia ke 71 ini jiwa kepahlawanan
sudah semakin memudar, pada usia yang tidak muda lagi Indonesia kehilangan jiwa
kepahlawanan dari masyarakatnya sendiri. Padahal, seharusnya spirit jiwa
kepahlwanan harus dijadikan pengikat emosi rasa persatuan dan kesatuan serta
kebersamaan bangsa kita ini , ditengah-tengah maraknya upaya untuk membuat
sekat atau pembatas-pembatas antara sesame anak bangsa yang mengancam keutuhan
NKRI. Yang lebih memprihatinkan lagi bahwasannya bagi masyarakat Indonesia peringatan
hari pahlawan dan hari-hari bersejarah lainnya hanyalah sebagai bentuk seremoni
belaka yang dianggap hanya sebagai agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun,
dan tidak ada gerakan yang dapat menindaklanjuti untuk kedepannya bagi bangsa Indonesia
yang lebih baik lagi. Dimana rasa kepahlawanan bangsa Indonesia sekarang ini
apakah sudah di gerogoti oleh tekhnologi dan terkikis oleh zaman , apakah
perjuangan para pahlawan dulu tidak ada artinya bagi bangsa Indonesia sekarang
ini.
Hal yang sangat tidak
mempumyai rasa kepahlawanan saat ini sangat tercermin dalam dri pejabat-pejabat
tinggi bangsa ini. Orang-orang yang tepilih untuk memimpin dan yang seharusnya
bisa manjadi contoh bagi bangsanya sendiri , serta bisa memikirkan cara
bagiaman cara agar bangsa ini bisa maju dan bersaing dengan Negara lain justru
hanya berusaha memperkaya diri sendiri dengan mengoruppsi uang rakyat, pada
zaman globaliasi yang tidak bisa dibendung sekarang ini dan ditambah lagi
dengan ideology pasar bebasnya semakin menambah orang yang duduk dikursi
birokrasi untuk memuaskan nafsu serakahnya. Mereka (para pejabat) telah
terhipnotis untuk menjadi orang yang oportunis. Tidak ada lagi rasa peduli
terhadap sesame, merekan hanya mementingkan diri mereka masing-masing, mereka
disibukan dengan kepentingan dan kekayaan untuk dirinya masing-masing.
Pada zaman yang semakin lama
semakin berkembang ini seta tekhnologi yang semakin canggih kita harus bisa
menngunakannya dengan bijak dan tidak menyelwengkan tekhnologi tersebut, karena
pada hakikatnya tekhnologi yang berkembang saat ini harusnya digunakan dalam
hal yang positif bukan dalam hal yang negatif yang dapat mengurangi jiwa-jiwa
kepahlawanan kepada Negara ini menjadi berkurang, dan pada akhirnya semua itu
kita kembalikan lagi kepada diri masing-masing dalam hal pengggunaan tekhnologi
yang semakin canggih saat ini.
Sekian tulisan yang dapat saya
sampaikan mohon maaf apabila banyak kekurangan lebih dan kurang saya mohon maaf
wassalamualaikum WR.WB